Tuesday 10 November 2015

Filled Under: ,

Review Android Marshmallow vs Lollipop

Setelah sekian waktu berlalu GOOGLE mengeluarkan versi Android V6.0 yang diberi nama Marshmallow. Sama seperti tahun sebelumnya, nama sistem operasi Android V6.0 tersebut kembali memakai nama sebuah makanan. Tradisi inilah yang coba dipertahankan GOOGLE sebagai ciri khas sitem operasi buatannya. Sayangnya tim Android tidak menyebutkan alasan mereka mengapa memilih nama “Marshmallow” sebagai OS penerus Android Lollipop.

GOOGLE terlihat sangat memperhatikan ekosistem mobile saat ini, terlihat jelas dari update-nya sistem operasi Android dari segi versi ke versi lain selalu menunjukkan perbedaan-perbedaan yang sebelumnya tidak ada pada sistem operasi sebelumnya. Tidak hanya perubahan versi saja, namun
GOOGLE selalu memberikan perbaikan fitur yang lebih baik dari versi sebelumnya.

Android Marshmallow saat ini baru bisa ditemui di smartphone Nexus saja, untuk smartphone Android lain menunggu dari vendor masing-masing. Hingga saat ini sudah ada lebih dari 80 smarpthone Android yang akan update ke Marshmallow.
Perbandingan OS Marshmallow dengan Lollipop

Untuk pertama mari kita Review Android OS Lollipop sebagai pembanding :

Android Lollipop

1. User Interface
Android 5.0 Lollipop memperkenalkan bahasa desain baru yang mereka sebut sebagai Material Design. Google menggunakan bahasa desain ini untuk semua aplikasi yang mereka miliki. Contoh nyata tampilan Material Design yang sudah dapat Anda lihat pada aplikasi versi terbaru Google Play Store, Google Chrome, dll

Desain ini mengedepankan tipografi yang bersih, jelas, dan mempunyai warna-warna yang cerah dengan animasi yang sangat fluid. Mengambil tema flat secara keseluruhan, bahasa desain ini tetap mengedepankan konteks “nyata” dalam animasi yang digunakan.

2. Notifikasi yang lebih pintar
Melalui Android 5.0 Lollipop, Google memberi sistem notifikasi baru yang disebut sebagai notifikasi “heads up”. Dengannya, Anda tidak akan merasa terganggu lagi karena Anda bisa melakukan banyak hal seperti menerima telepon atau membalas pesan langsung dari banner notifikasi. Anda juga dapat mengatur notifikasi mana yang penting untuk ditampilkan.

Jadi misalnya, Anda dapat memilih untuk menyembunyikan notifikasi dari kontak A, dan memberi Anda notifikasi untuk kontak B. Hal ini juga dapat diterapkan untuk aplikasi yang terpasang di perangkat Android Anda.

3. Performa yang lebih gegas berkat sistem runtime baru
Selama ini Android menggunakan sistem runtime yang dinamakan Dalvik. Sistem tersebut sudah cukup kuno dan kini, Android 5.0 Lollipop menggunakan Android Runtime (ART) secara default sebagai sistem runtime mereka.

Google mengklaim bahwa sistem baru ini dapat berjalan empat kali lebih cepat dibandingkan sistem lama mereka. Namun, kekurangan sistem baru ini adalah belum 100 persen aplikasi di dalam Google Play Store sudah mendukung ART.

4. Android Kill Switch
Isu keamanan kini menjadi hal yang sangat penting bagi para pengguna smartphone. Sebuah fitur yang dinamakan Factory Reset Protection kini dapat diaktifkan pada Android 5.0 Lollipop. Dengannya, ketika Anda ingin melakukan factory reset pada sebuah smartphone Android, Anda akan memerlukan sebuah password yang sebelumnya telah ditetapkan.

5. Era komputasi 64-bit
Apple pertama kali memperkenalkan arsitektur 64-bit pada perangkat mobile melalui smartphone iPhone 5s mereka. Dan kini, Google melakukan hal serupa dengan Android 5.0 Lollipop. Dengan bantuan sistem runtime ART, kini semua aplikasi Anda dapat berjalan dalam arsitektur 64-bit.

Hal ini membuka kemungkinan yang lebih luas. Bahkan, bukan tidak mungkin sistem operasi mobile di masa depan dapat menggantikan sistem operasi desktop Anda.

Daftar di atas hanya sebagian kecil poin-poin yang menyorot perubahan terbesar yang ada di sistem operasi Android terbaru dari Google. Selain poin tersebut di atas, Android 5.0 Lollipop masih mempunyai fitur-fitur tambahan dari berbagai aspek sistem operasi seperti kemampuan daya tahan baterai, keamanan, konektivitas, media, layanan Google, aksesibilitas, dan lain sebagainya.

Kekurangan OS Android Lollipop

  • OS 5.0 Lollipop merupakan versi perangkat lunak baru dari google, mungkin termasuk produk perkenalan bagi mayoritas para pengguna Android,dengan banyaknya penambahan animasi terbaru.
  • Untuk penggunaan OS ini harus benar-benar memperhatikan support processor yang minimal berkapasitas tri core, apa bila memaksakan untuk memasang pada processor di bawahnya nanti akan membuat kinerjanya tidak sempurna.


Android Marshmallow

1. User Interface
Pada bagian App Drawer, Android Marshmallow memudahkan kamu dalam menemukan aplikasi yang ingin digunakan. Di bagian kanan terdapat bar yang menunjukkan 4 aplikasi paling sering digunakan serta sebuah scroll berdasarkan alfabet. Di bagian kanan atas, terdapat kotak Search supaya lebih mudah menemukan aplikasi hanya dengan mengetik nama aplikasi tersebut.

2. RAM Manager
Android Lollipop memberikan informasi detil mengenai penggunaan RAM dari masing-masing aplikasi di smartphone. Namun pada Android Marshmallow, mereka menyediakan informasi mengenai rata-rata penggunaan RAM hingga penggunaan RAM maksimal dari aplikasi tersebut.

3. SDCard Bisa Jadi Memori Internal
Mungkin hal ini bisa jadi perbedaan signifikan antara Android Marshmallow dan Android Lollipop dimana SD Card yang biasanya jadi memori eksternal jadi memori internal. Selain itu aplikasi juga bisa langsung di-install di SDCard tanpa perlu aplikasi pendukung lain seperti Link2SD.

4. USB Type-C
Semenjak Apple merilis Macbook terbarunya dengan mendukung koneksi kabel USB Type-C, banyak vendor mulai mengaplikasikan USB Type-C di smartphone miliknya seperti OnePlus Two dan Nexus 6P. Google juga melalui Nexus 6P mulai menetapkan standar penggunaan USB Type-C pada sistem operasi Android Marshmallow.

5. Android Pay
Apple Pay, Samsung Pay, dan kali ini Android Pay langsung dibuat oleh Google untuk semua smartphone dengan sistem operasi Android. Google membuat Android Pay dengan tujuan agar pembayaran via mobile lebih terjaga keamanannya. Android Pay mulai terlihat pada OS Android KitKat, tetapi kali ini diperbaiki dan sistem keamanannya ditingkatkan dengan tambahan fingerprint scanning.

6. Sensor Fingerprint
Melalui Android Marshmallow, Google menerapkan fitur fingerprint sensor. Tentunya hal ini bagus dan berguna bagi para vendor smartphone agar dapat menggunakan fingerprint sensor standar Google di smartphone mereka.

7. App Permission
Hal ini menjadi perbedaan yang cukup mencolok dan membuat pengguna Android lebih tertarik untuk update ke OS Android Marshmallow. Di Android Marshmallow, pengguna Android tidak lagi perlu takut tidak bisa mengatur apa saja fitur dari smartphone mereka yang digunakan oleh aplikasi yang ingin di-install. Pengguna Android Marshmallow dapat mengatur fitur apa saja yang diijinkan untuk digunakan aplikasi tersebut melalui App Permission ini.

8. Android Marshmallow vs Lollipop: Daya Tahan Baterai
Pada versi Android sebelumnya yaitu Android Lollipop, Google merilis Project Volta untuk meningkatkan daya tahan baterai agar lebih awet. Pada Android Lollipop, Google juga merilis sebuah fitur baru yang berkaitan dengan daya tahan baterai di perangkat Android dan diberi nama Doze. Fitur Doze di Android Marshmallow ini dapat mendeteksi apakah smartphone sedang digunakan atau tidak melalui motion sensor. Jika sedang tidak digunakan maka akan masuk ke standby mode dan menghemat baterai.

Kekurangan OS Android Lollipop
  • Belum tersedia pada semua perangkat smartphone android
  • Jika mendukung Upgrade OS Marshmallow, membutuhkan waktu yang cukup lama

Kesimpulan
Kesimpulannya dari Android Marshmallow vs Android Lollipop adalah Android Marshmallow sebagai versi terbaru dari OS Android memberikan beberapa fitur terbaru yang memudahkan vendor untuk mengaplikasikan fitur baru di smartphonenya seperti fingerprint sensor misalnya serta memberikan kenyamanan ekstra kepada para pengguna Android seperti misalnya App Permission hingga Doze.

Daftar Pustaka

1 comments:

Silahkan berkomentar dengan damai tanpa menyimpang dari topik And Please DON'T SPAM!!